PROKER 1 (SEJARAH NAGARI)
Pendahuluan[kembali ke daftar isi]
Nagari Malalak Timur, yang terletak di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu nagari yang kaya akan nilai sejarah, budaya, dan tradisi yang mencerminkan keunikan masyarakat Minangkabau. Sebagai bagian dari suku Minangkabau yang menganut sistem adat matrilineal, masyarakat Nagari Malalak Timur memiliki tatanan sosial yang diwariskan secara turun-temurun melalui garis keturunan ibu. Hal ini tidak hanya menjadi ciri khas etnis Minangkabau, tetapi juga menjadi identitas budaya yang kuat di tengah perubahan zaman. Di Nagari Malalak Timur, adat dan agama menyatu dalam harmoni yang kokoh, mencerminkan prinsip kehidupan masyarakat Minangkabau: "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah."
Secara historis, Nagari Malalak Timur memiliki perjalanan panjang yang menjadi saksi perkembangan budaya dan tatanan sosial masyarakatnya. Nagari ini merupakan hasil pemekaran dari wilayah sebelumnya yang mencakup Desa Toboh dan Limsas. Pemekaran tersebut menghasilkan lima jorong, yaitu Jorong Limo Badak, Jorong Saskand, Jorong Subarang Pakan Usang, Jorong Toboh, dan Jorong Bukik Malanca. Perubahan administratif ini membawa dampak signifikan terhadap perkembangan sosial-ekonomi masyarakat setempat, termasuk pengelolaan sumber daya lokal, tata pemerintahan, dan peningkatan fasilitas umum.
Dalam konteks keagamaan, Nagari Malalak Timur dikenal sebagai komunitas yang seluruh penduduknya menganut agama Islam. Agama memainkan peran sentral dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya sebagai pedoman spiritual tetapi juga sebagai landasan dalam membangun harmoni sosial dan tata kehidupan. Pendidikan agama menjadi prioritas utama, dengan keberadaan lembaga-lembaga seperti Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) dan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang mendidik generasi muda untuk memahami ajaran Islam sejak usia dini. Tradisi seperti kegiatan pengajian, perayaan hari besar Islam, dan pelaksanaan adat berbasis syariat menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Malalak Timur.
Etnisitas di Nagari Malalak Timur juga menarik untuk disorot. Masyarakatnya yang homogen secara etnis—seluruhnya merupakan suku Minangkabau—membentuk struktur sosial yang kuat dan saling mendukung. Kehidupan masyarakat dibangun atas dasar nilai-nilai kolektivitas, gotong royong, dan penghormatan terhadap adat istiadat. Hal ini terlihat dalam berbagai aktivitas sosial, seperti alek nagari (upacara adat), pembangunan fasilitas umum secara swadaya, serta upaya pelestarian budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam beberapa dekade terakhir, Nagari Malalak Timur menghadapi berbagai tantangan, termasuk modernisasi, migrasi, dan perubahan sosial akibat pengaruh globalisasi. Meski demikian, masyarakat setempat terus berupaya menjaga identitas budaya dan agamanya dengan melakukan inovasi yang tetap berpijak pada nilai-nilai lokal. Misalnya, pengelolaan sumber daya alam berbasis adat, pengembangan pariwisata berbasis budaya, dan penguatan pendidikan agama menjadi langkah strategis dalam menjaga warisan nenek moyang.
Melalui program ini, profil sejarah, etnis, dan agama di Nagari Malalak Timur diharapkan dapat terdokumentasi dengan baik, sehingga tidak hanya menjadi referensi sejarah tetapi juga panduan bagi generasi mendatang untuk memahami dan melestarikan warisan budaya mereka. Program ini juga bertujuan untuk menggali potensi lokal yang dapat mendukung pengembangan daerah, memperkuat hubungan antarwarga, serta menciptakan harmoni antara modernisasi dan pelestarian tradisi. Dengan memanfaatkan pendekatan yang menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian budaya lokal dan pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai adat dan agama.
Tujuan [kembali ke daftar isi]
- Mendokumentasikan sejarah Nagari Malalak Timur secara digital.
- Memberikan informasi yang akurat dan terstruktur mengenai latar belakang, pemekaran, serta tokoh pemerintahan Nagari.
- Mempermudah akses masyarakat terhadap data sejarah Nagari Malalak Timur melalui platform digital. seperti website
Rencana Kegiatan [kembali ke daftar isi]
a. Pengumpulan Data
- Menghimpun informasi dari arsip pemerintah Nagari, Kecamatan, dan Kabupaten Agam.
- Melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat, pemimpin Nagari terdahulu, dan perantau.
- Memanfaatkan dokumen resmi seperti Surat Keputusan Bupati dan Perda.
b. Digitalisasi Data
- Menyusun data dalam format yang terstruktur (tahun pemekaran, nama-nama Walinagari, pemetaan wilayah).
- Mendesain antarmuka pengguna untuk penginputan data sejarah melalui aplikasi atau website Nagari.
c. Verifikasi dan Validasi
- Melakukan pemeriksaan ulang terhadap keakuratan data dengan pihak terkait, seperti pemerintah Nagari dan masyarakat.
d. Publikasi
- Meluncurkan hasil dokumentasi dalam bentuk website atau aplikasi Nagari.
- Sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan Nagari dan media sosial.
Luaran Kegiatan [kembali ke daftar isi]
- Database digital sejarah Nagari Malalak Timur. KLIK DISINI
- Gambar 4. diatas merupakan lampiran sejarah nagari pada RPJM
- Blog atau website yang memuat data sejarah, peta wilayah, dan nama-nama Walinagari.KLIK DISINI
Indikator Keberhasilan [kembali ke daftar isi]
- Tersedianya data sejarah Nagari Malalak Timur secara digital dan dapat diakses oleh masyarakat di blog dan website Nagari.
- Keterlibatan masyarakat dalam proses pengumpulan dan verifikasi data.
- Kepuasan masyarakat terhadap penyediaan informasi sejarah Nagari.
- Meningkatnya minat masyarakat, terutama generasi muda, untuk memahami sejarah Nagari.
Data Pendukung [kembali ke daftar isi]
Nagari Malalak Timur, yang terletak di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memiliki sejarah etnis dan agama yang khas. Secara etnis, penduduk Nagari Malalak Timur merupakan bagian dari suku Minangkabau, yang dikenal dengan adat dan budaya matrilinealnya. Suku Minangkabau memiliki sistem kekerabatan yang unik, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ibu, dan hal ini tercermin dalam struktur sosial masyarakat Nagari Malalak Timur.
- ETNIS DAN AGAMA DI MALALAK TIMUR
Dari segi agama, seluruh penduduk Nagari Malalak Timur menganut agama Islam. Hal ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk adat istiadat, pendidikan, dan kegiatan sehari-hari. Setiap anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi diharuskan mampu membaca Al-Qur'an, menunjukkan pentingnya pendidikan agama dalam komunitas ini. Selain itu, terdapat berbagai lembaga pendidikan agama seperti Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) dan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang berperan dalam mendidik generasi muda mengenai ajaran Islam.
Sejarah administrasi Nagari Malalak Timur juga menarik untuk dicermati. Nagari ini merupakan hasil pemekaran dari dua desa lama, yaitu Toboh dan Limsas. Pada tanggal 24 Februari 2005, dilakukan pemekaran yang menghasilkan lima jorong: Jorong Limo Badak, Jorong Saskand, Jorong Subarang Pakan Usang, Jorong Toboh, dan Jorong Bukik Malanca. Kemudian, pada tanggal 24 Mei 2007, Kecamatan Malalak dikukuhkan menjadi kecamatan definitif pemekaran dari Kecamatan IV Koto oleh Bupati Agam, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2006 tanggal 21 Desember 2006.
Dengan demikian, Nagari Malalak Timur merupakan komunitas homogen dalam hal etnis dan agama, dengan seluruh penduduknya berasal dari suku Minangkabau dan beragama Islam. Kehidupan masyarakat diwarnai oleh perpaduan antara adat Minangkabau dan ajaran Islam, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
- BUDAYA DAN KESENIANDI MALALAK TIMUR
Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah keberadaan seni tradisional yang tumbuh subur di tengah masyarakat. Di antara banyaknya ekspresi budaya yang hidup di Malalak Timur, Jorong Toboh menjadi pusat kegiatan seni yang berperan besar dalam melestarikan adat Minangkabau. Di jorong ini, terdapat sanggar tari dan grup tambua tasa yang tidak hanya menjadi simbol kebanggaan masyarakat lokal, tetapi juga berfungsi sebagai penjaga tradisi dan identitas budaya Minangkabau.
Sanggar Tari di Jorong Toboh
Sanggar tari yang ada di Jorong Toboh merupakan wadah bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk belajar dan melestarikan seni tari tradisional Minangkabau. Sanggar ini mengajarkan berbagai jenis tarian tradisional seperti Tari Piring, Tari Pasambahan, dan Tari Indang, yang menjadi bagian penting dalam acara adat, pernikahan, dan perayaan nagari.
Fungsi utama sanggar ini bukan hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi, mempererat hubungan sosial, dan menanamkan nilai-nilai adat Minangkabau kepada generasi muda. Sanggar ini sering tampil dalam berbagai acara lokal, baik di tingkat nagari maupun kabupaten, sehingga turut memperkenalkan kebudayaan Malalak Timur ke khalayak yang lebih luas. Selain itu, sanggar ini juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan seni tradisional di tengah arus modernisasi yang semakin deras.
Adat resepsi pernikahan
Tambua Tasa di Jorong Toboh
Tambua tasa, seni musik tradisional khas Minangkabau yang menggunakan alat tabuh tambur (tambua) dan gendang kecil (tasa), juga menjadi bagian penting dari kehidupan budaya masyarakat Jorong Toboh. Grup tambua tasa di jorong ini tidak hanya tampil sebagai hiburan, tetapi juga sebagai elemen yang wajib ada dalam berbagai prosesi adat. Misalnya, saat menyambut tamu kehormatan, mengiringi alek nagari, atau memeriahkan pernikahan.
Grup tambua tasa di Jorong Toboh dikenal karena kekompakan dan kepiawaiannya dalam memainkan ritme yang dinamis. Dengan suara yang menggema dan penuh semangat, permainan tambua tasa tidak hanya menyentuh rasa estetika, tetapi juga membangkitkan rasa kebersamaan dan kebanggaan akan tradisi.
Gambar 8. Acara Tambua Tansa
Peran Budaya dalam Kehidupan Masyarakat
Keberadaan sanggar tari dan tambua tasa di Jorong Toboh menjadi bukti nyata bahwa seni budaya masih sangat relevan dalam kehidupan masyarakat Malalak Timur. Seni ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai medium untuk menyampaikan nilai-nilai moral, mempererat solidaritas, dan memperkokoh identitas adat.
Melalui kegiatan seni seperti ini, generasi muda didorong untuk mengenal dan mencintai tradisi mereka sendiri, sehingga budaya lokal dapat terus bertahan di tengah pengaruh budaya asing yang semakin kuat. Selain itu, aktivitas seni ini juga memberikan peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pertunjukan seni di acara-acara besar, baik di dalam maupun luar nagari.
Harapan dan Upaya Pelestarian
Melihat kebesaran budaya yang ada, masyarakat Malalak Timur terus berupaya melestarikan seni tari dan tambua tasa ini melalui dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah nagari, tokoh adat, dan lembaga pendidikan. Program pelatihan berkala di sanggar tari dan regenerasi anggota grup tambua tasa menjadi langkah penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini.
Harapannya, kebudayaan ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan lokal, tetapi juga dapat membawa nama Malalak Timur ke tingkat yang lebih tinggi, baik di kancah nasional maupun internasional. Dengan pelestarian seni budaya ini, Malalak Timur dapat terus menjadi inspirasi bagi masyarakat Minangkabau lainnya dalam menjaga tradisi di tengah tantangan zaman.
- BERKAS DATA PENDUKUNG
- Surat Keputusan Bupati Agam Nomor 3 Tahun 2005.[KLIK DISINI]
- Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2006.[KLIK DISINI]
- Data administratif wilayah Nagari Malalak Timur, seperti lima jorong yang ada (Jorong Limo Badak, Saskand, Subarang Pakan Usang, Toboh, Bukik Malanca).
- Daftar nama Walinagari dari tahun 2005 hingga saat ini.
No
Nama
Masa Jabatan
1.
Andri Yendra, S.Ag
2005 – 2010
2.
Andri Yendra, S.Ag
2010 – 2016
3.
Drs. Fahrizal
2017 – 2023
4.
Abdul Hanif, S.Ag
2020 - 2023
5.
Abdul Hanif, S.Ag
2023 - 2029
- Gambar 9. Diskusi dengan Inyiak Jorong Terkait pengumpulan data sejarah nagari
- Gambar 13. Dokumentasi Pengambilan Data Sejarah Nagari
- Gambar diatas adalah dokumentasi saat pengambilan data dengan mengadakan pertemuan bersama sekretaris nagari dan wali jorong masing masing jorong.
- Gambar 16. Gambar diatas merupakan potret lawas kondisi pasar di malalak timur pada zaman dahulu.
Penutup [kembali ke daftar isi]
VIDEO PRESENTASI
Download File
- Renja 1 [unduh]
- Renja 2 [unduh]
- Proker 1 [unduh]
- Proker 2 [unduh]
- Data Pendukung 1 [unduh]
- Data Pendukung 2 [unduh]
- Foto Kegiatan 1 [unduh]
- Foto Kegiatan 2 [UNDUH]
- Foto Kegiatan 3 [Unduh]
- Foto Kegiatan 4 [Unduh]
- Foto Kegiatan 5 [Unduh]
- Foto Kegiatan 6 [Unduh]
- Foto Kegiatan 7 [Unduh]
- Foto Kegiatan 8 [ Unduh]
- Foto Kegiatan 9 [Unduh]
- video kegiatan [unduh]
Allahumma la sahla illa ma ja'altahu sahla
BalasHapus