1. Tujuan[Kembali]
1. Mengetahui prinsip
kerja dari Inverting Amplifier
2. Mengetahui prinsip
kerja dari Non Inverting Amplifier
3. Mengetahui prinsip kerja dari Adder
2. Dasar Teori[Kembali]
Penguat operasional atau yang disebut Operational Amplifier adalah suatu rangkaian
terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial. Penguat
operasional memiliki dua masukan dan satu keluaran, untuk dapat bekerja dengan baik,
penguat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris, yaitu tegangan yang bernilai
positif (v+) dan tegangan yang bernilai negatif (v-) terhadap tanah (ground).
Berikut ini adalah simbol dari penguat operasional :
Gambar 3.1 Simpol Op-Amp
A. Inverting Op-Amp
Inverting amplifier dapat mengontrol penguatan tegangan (voltage gain)
menggunakan Op-Amp. Sinyal input terhubung ke terminal negatif dan terminal positif
terhubung ke ground. Output diberi umpan balik melalui Rf ke input inverting
Gambar 3.2 Rangkaian Inverting Op-Amp
Impedansi masukan yang tak terbatas mencegah arus mengalir melalui input
inverting. Hal ini berarti bahwa tidak ada penurunan tegangan antara input inverting dan
input non-inverting, dan tegangan pada input (-) inverting adalah 0 karena input noninverting (+) terhubung ke ground. Karena arus yang mengalir menuju terminal input
adalah 0, maka arus yang melalui Rin sama dengan arus yang melalui
Rf . Iin = If
Iin = Vin / Rin
If = - Vout / Rf
Penguatan outputnya berbeda phasa 1800 dengan inputnya, jika input positif maka
output negatif.
Vout = - (Rf / Rin) Vin
Penguatan tegangan (voltage gain) inverting amplifier adalah
Acl = Vout / Vin = - Rf / Rin
Acl adalah penguatan tegangan closed-loop.
B. Non Inverting Op-Amp
Gambar 3.3 Rangkaian Non Inverting 0p-Amp
Pada non-inverting amplifier input sinyal dihubungkan ke input (+) non-inverting dan
sebagian output kembali melalui jaringan feedback dan dihubungkan ke input pembalik(-).
Penguatan yang outputnya sama dengan input, tidak membalikkan fasa. Dikarenakan
feedback yang negatif, maka tegangan diferensial (Vdiff = Vin – Vf) antara terminal input
sangat kecil dan penguatan open loop tinggi (Aol).
Vout = Vin (1 + Rf / Rin)
Penguatan tegangan (voltage gain) non-inverting amplifier adalah
Acl = (Rf / Rin) + 1
C. Adder
Op-Amp adder merupakan jenis lain dari konfigurasi rangkaian op-amp. Op-Amp
sebagai adder digunakan untuk menjumlahkan beberapa input masukan secara bersama
sama menjadi satu keluaran.
Gambar 3.4 Rangkaian inverting adder
Untuk mendapatkan output rangkaian inverting adder, digunakan rumus:
Gambar 3.5 Rangkaian non inverting adder
Untuk mendapatkan output rangkaian non inverting adder, digunakan rumus:
3. Alat dan Bahan[Kembali]
1. Module elektronika analog Operational Amplifier 1 dan RS-A4 elektronika analog
2. Function Generator
3. Osiloskop
4. Multimeter
5. Jumper
5. Prosedur Percobaan[Kembali]
4.1 Adder Inverting Amplifier
1. Carilah rangkaian Adder inverting amplifier di dalam module RS-A4 Operational
Amplifier 1.
2. Atur nilai RF1 menggunakan potensiometer sesuai jurnal lalu hidupkan catu daya.
3. Hubungkan Vo1 ke V1 dan Vo2 ke V2. Lalu atur nilai V1 dan V2 sesuai jurnal.
4. Hitung nilai Vo, dan gain lalu catat pada jurnal.
5. Lengkapi jurnal dengan mengulang langkah 1-4.
4.2 Adder Non Inverting Amplifier
1. Carilah rangkaian Adder non inverting amplifier di dalam module RS-A4
elektronika Analog.
2. Atur nilai RF1 menggunakan potensiometer sesuai jurnal.
3. Hubungkan Vo1 ke V1 dan Vo2 ke V2. Lalu atur nilai V1 dan V2 sesuai jurnal.
4. Hitung nilai Vo, dan gain lalu catat pada jurnal.
5. Lengkapi jurnal dengan mengulang langkah 1-4.
Komentar
Posting Komentar