Laporan Akhir Voltage Divider Bias
Prinsip Kerja :
Arus yang berasal dari input Vcc sebesar 12 V mengalir melalui resistor RB sebesar 10k ohm. Setelah itu, arus tersebut mengarah ke kaki basis, selanjutnya ke kaki emitter, melewati resistor RE, dan akhirnya mencapai ground. Seiring dengan itu, arus dari Vcc juga melewati resistor RC sebesar 1k ohm, mengalir ke kaki kolektor, kemudian ke kaki emitter, melintasi resistor RE sebesar 1.2k ohm, sebelum kembali menuju ground. Proses ini juga mencakup aliran arus yang tidak melibatkan transistor. Dari Vcc sebesar 12V, arus terus mengalir melalui resistor RB sebesar 1k ohm, dan secara langsung ke resistor sebesar 3.3k ohm, berakhir di ground. Untuk mengaktifkan transistor, nilai VBE harus melebihi 0.6V, yang merupakan batas minimum agar transistor dapat berfungsi.
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab :
Pada dasarnya, rangkaian voltage divider bias digunakan untuk memperkuat arus keluaran pada resistor emiter dengan menambahkan resistor pada rangkaian untuk mengatur arus keluaran dari transistor dan menghitung arus pada resistor emiter (RE).
Rangkaian
voltage divider mirip dengan rangkaian fixed bias dan self-bias, namun dengan
perbedaan komponen. Pada voltage divider, resistor tambahan ditempatkan setelah
arus mencapai kaki basis, mempengaruhi nilai VBE dalam rangkaian tersebut. Dari
input Vcc sebesar 12 V, arus mengalir melalui resistor RB sebesar 10k ohm,
kemudian ke kaki basis, kaki emiter, melewati resistor RE, dan menuju ground.
Arus Vcc juga melewati resistor RC sebesar 1k ohm, mengalir ke kaki kolektor,
kemudian kaki emiter, melewati resistor RE sebesar 1.2k ohm, dan kembali menuju
ground. Arus juga mengalir dari Vcc sebesar 12 volt, melewati resistor RB
sebesar 1k ohm, dan langsung ke resistor sebesar 3.3k ohm, berakhir di ground.
Transistor menjadi aktif ketika VBE nya melebihi 0.6V, yang merupakan batas
untuk transistor menjadi aktif.
Arus
yang mengalir dari kaki basis ke kaki emitter menghasilkan tegangan VBE yang
dapat diukur dengan voltmeter. Arus dari kaki kolektor ke kaki emitter
menghasilkan tegangan VCE yang dapat diukur dengan multimeter.
Tegangan
antara basis dan emitter (VBE) diperlukan untuk menjalankan transistor dalam
mode aktif. Tegangan VBE biasanya berkisar antara 0,6 hingga 0,7 volt untuk
transistor silikon. Dalam merancang rangkaian self-bias, pemilihan resistor
basis (RB) dan resistor kolektor (RC) dilakukan dengan hati-hati karena
nilai-nilai resistor ini memengaruhi titik kerja transistor. Tegangan catu daya
(Vcc) yang diberikan ke transistor juga memainkan peran penting dalam
menentukan titik kerja transistor. Rangkaian pembagi tegangan dibentuk oleh
resistor basis (RB) dan resistor kolektor (RC), membagi tegangan Vcc antara
keduanya. Dengan menggunakan hukum pembagian tegangan Ohm, kita dapat
menghitung tegangan VBE dengan rumus:
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)
jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
jawab :
Perubahan titik kerja dalam pengaturan tegangan pembagi bias pada transistor dapat dipengaruhi oleh beberapa nilai kunci dalam susunan tersebut. Titik kerja, yang melibatkan tegangan dan arus pada titik operasi normal, memiliki dampak signifikan terhadap kinerja transistor. Resistansi pada rangkaian pembagi tegangan bias memiliki pengaruh langsung terhadap tegangan yang diterima oleh kaki basis transistor. Variasi resistansi dalam susunan dapat mengakibatkan perubahan terutama pada nilai VBE-nya secara langsung. Jika resistansi meningkat, tegangan pada kaki basis akan mengalami penurunan, dan sebaliknya.
1. Vidio Percobaan Unduh
2. DataSheet Resistor Unduh
3. DataSheet transistor Unduh
4. Vidio Penjelasan Unduh
Komentar
Posting Komentar