Laporan Akhir Fixed Bias
Dengan input Vcc sebesar 12 V, arus akan mengalir melalui resistor RB menuju kaki basis, kemudian ke kaki emitter dan berlanjut ke ground. Arus juga melewati resistor RC menuju kaki kolektor, lalu ke kaki emitter sebelum mencapai ground. Transistor akan beroperasi ketika nilai VBE-nya melampaui 0,6 V, di mana 0,6 V menjadi ambang batas yang memungkinkan transistor untuk menjadi aktif. Sebaliknya, jika nilai VBE berada di bawah 0,6 V, transistor akan menjadi non-aktif.
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian fixed bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
Prinsip kerja dari fixed bias :
Tegangan dari rangkaian pembagi tegangan memberikan tegangan bias pada terminal basis transistor.
Sebuah rangkaian pembagi tegangan terdiri dari dua resistor yang terhubung secara seri. Tegangan dari titik tengah rangkaian pembagi ini disediakan sebagai tegangan bias untuk terminal basis transistor. Fungsi utama dari rangkaian pembagi tegangan ini adalah memberikan tegangan referensi yang diperlukan untuk mengaktifkan transistor.
Arus Basis Transistor
dikontrol oleh Tegangan Basis :
Tegangan dari rangkaian pembagi tegangan memberikan tegangan pada terminal basis transistor. Jika tegangan ini melebihi ambang batas sekitar 0,6 V (VBE), transistor akan menjadi aktif.Arus basis transistor dikontrol oleh tegangan ini. Semakin besar tegangan basis, semakin besar pula arus basis, yang pada gilirannya mengatur tingkat konduktivitas transistor.
Arus Basis Mengontrol
Arus Kolektor ke Emitter :
Arus
basis yang dikontrol oleh tegangan basis berperan penting dalam mengontrol arus
yang mengalir dari terminal kolektor ke emitter. Transistor bertindak sebagai
pengatur arus, dan arus basis mengendalikan sejauh mana transistor membiarkan
arus mengalir dari kolektor ke emitter.
Transistor Bekerja
pada Titik Kerja Tetap:
Titik kerja adalah kondisi operasional di mana transistor bekerja secara stabil. Titik kerja ditentukan oleh nilai tegangan dan arus bias yang diberikan. Keberadaan tegangan dan arus bias yang tepat sangat penting untuk memastikan transistor berada pada zona kerja yang diinginkan, sehingga kinerja sirkuit dapat diandalkan dan stabil.
Pada percobaan yang dilakukan di labor :
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan fixed bias, self bias, dan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)
jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
Perubahan dalam titik kerja pada transistor fixed bias dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama variasi nilai-nilai komponen dalam rangkaian. Salah satu faktor kritis yang memiliki dampak signifikan terhadap titik kerja adalah variasi nilai resistor dalam rangkaian. Fluktuasi nilai-nilai resistor dapat menyebabkan pergeseran pada titik kerja transistor. Resistor memegang peranan penting dalam menyediakan tegangan bias pada terminal transistor. Ketika nilai resistor mengalami perubahan, tegangan bias pada basis juga akan ikut berubah. Perubahan ini, pada gilirannya, dapat mengakibatkan perubahan titik kerja transistor, berdampak pada arus kolektor dan tegangan kolektor-emitor.
Nilai-nilai IB, IC, dan
VCE menentukan titik kerja transistor, dan oleh karena itu, sering ditambahkan
huruf "Q" di belakangnya, seperti IBQ, ICQ, dan VCEQ. ICQ dan VCEQ
mencerminkan koordinat titik kerja transistor (Q) pada kurva karakteristik
keluaran CE. Titik kerja Q pada kurva karakteristik selalu terletak pada garis
beban. Ini disebabkan oleh variasi arus keluaran yang dihasilkan oleh IB, IC,
dan VCE, yang bergantung pada arus input yang dihasilkan oleh tegangan input
yang dimasukkan ke dalam rangkaian.
1. Vidio Percobaan Unduh
2. DataSheet Resistor Unduh
3. DataSheet transistor Unduh
4. Vidio Penjelasan Unduh
Komentar
Posting Komentar